CHOOSE LANGUAGE:


English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Bismillah

Minggu, 17 November 2013

REPUBLIKA AKHIRNYA MINTA MAAF

Setelah menuai protes dari pembaca dan pihak Gubernur Ahmad Heryawan, Surat Kabar harian Republika akhirnya memohon maaf atas kesalahan pemberitaan dalam edisi Sabtu 16 November 2013, harian Republika menuliskan bahwa Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menghadiri peringatan Asyura di aula Al-Muthahari, Jalan Kiaracondong, Bandung. Faktanya, Ahmad Heryawan tidak pernah menghadiri acara tersebut.

Berikut redaksi resmi pernyataan maaf harian Republika edisi Ahad 17 November 2013.

Terdapat kesalahan fatal dalam berita berjudul Peringatan Asyura Berjatan Aman yang dimuat di Harian Republika edisi Sabtu, 16 November 2013. Dalam berita itu disebutkan bahwa Guberriur Jawa Barat Ahmad Heryawan menghadiri peringatan Asyura di aula Al-Muthahari, Jalan Kiaracondong, Bandung. Faktanya, Ahmad Heryawan tidak pernah menghadiri acara tersebut.

Dengan ini kami meralat berita tersebut dan menyatakan bahwa berita tersebut tidak benar. Bantahan atas berita itu juga dimuat dalam Harian Republika edisi Ahad, 17 November 2013.

Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada pembaca dan khususnya kepada Bapak Ahmad Heryawan atas kesalahan tersebut. Kami pun akan mengambil langkah-langkan internal agar kesalahan serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.


http://24.media.tumblr.com/1ab44b5276a8a58f547dd22a7e2896cd/tumblr_mwe909WcUU1sotqqho1_1280.jpg

Dengan keluarnya pernyataan maaf ini, sebagian publik pembaca republika berharap bahwa Republika harus lebih profesional dalam menyajikan pemberitaan dan menjaga kredibilitasnya dalam memberitakan fakta kejadian.

Sebagaimana terlampir dalam comment box Facebook Islamedia, sebagian pembaca Republika mengaku kecewa dan mencurigai akan adanya oknum beraliran syiah ditubuh Republika. Mengingat salah satu ajaran syiah adalah dibolehkan untuk melakukan kebohongan demi mencapai sebuah tujuan.

Lebih lanjut, para pembaca Islamedia juga sebagian besar berharap agar Oknum syiah di jajaran redaksi Republika untuk dibersihkan, karena sangat membahayakan tatanan kehidupan ke Islaman di Indonesia.[ismed]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar