CHOOSE LANGUAGE:


English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Bismillah

Minggu, 27 Juli 2014

SELAMAT HARI RAYA IEDUL FITRI 1435 H/ 2014



Bila kata merangkai dusta ...
Bila langkah membekas lara …
Bila hati penuh prasangka …
Dan bila ada langkah yang menoreh luka.
Mohon bukakan pintu maaf…

Fitrah sejati adalah meng-Akbar-kan Alloh SWT dan
Syariat-Nya di alam jiwa ...
Di dunia nyata, dalam segala gerak ...
Di sepanjang nafas dan langkah ...
Semoga seperti itulah diri kita di hari kemenangan ini ...

http://semut35.blogspot.com mengucapkan:

تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ صِيَمَنَا وَ صِيَمَكُمْ كُلُّ عَامٍ وَ أَنْتُمْ بِخَيْرٍ

Selamat Idul Fitri 1435 H
Mohon Maaf Lahir Batin

Jumat, 04 Juli 2014

SOPIR ANGKOT BOGOR BERHATI MULIA

Kisah Nyata Kebesaran Hati Supir Angkot di Bogor... Bener-Bener Bikin TERHARU nih.
Masih banyak orang baik, cerita ini saya dapatkan waktu saya iseng bareng teman saya naik angkutan kota dari Darmaga menuju Terminal Baranang siang, kota Bogor. Pengemudi angkot itu seorang anak muda, didalam angkot duduk 7 orang penumpang, termasuk kami. 

Masih ada 5 kursi yang belum terisi, seperti biasa di tengah jalan, angkot-angkot saling menyalip untuk berebut penumpang. Namun ada pemandangan aneh, didepan angkot yang kami tumpangi ada seorang ibu dengan 3 orang anak remaja berdiri di tepi jalan. Setiap ada angkot yang berhenti dihadapannya, dari jauh kami bisa melihat si ibu bicara kepada supir angkot, lalu angkot itu melaju kembali. 

Kejadian ini terulang beberapa kali. Ketika angkot yang kami tumpangi berhenti, si ibu bertanya: “Dik, lewat terminal bis ya?”, supir tentu menjawab “ya”. Yang aneh si ibu tidak segera naik. Ia bilang “ Tapi saya dan ke 3 anak saya tidak punya ongkos.” Sambil tersenyum, supir itu menjawab “Gak pa-pa bu, naik saja”, ketika si ibu tampak ragu, supir mengulangi perkataannya “ayo bu, naik saja, gak pa-pa ..” 

Saya terpesona dengan kebaikan Supir angkot yang masih muda itu, di saat jam sibuk dan angkot lain saling berlomba untuk mencari penumpang, tapi si Supir muda ini merelakan 4 kursi penumpangnya untuk si ibu dan anak-anaknya. 

Ketika sampai di terminal bis, 4 orang penumpang gratisan ini turun. Si Ibu mengucapkan terima kasih kepada Supir. Di belakang ibu itu, seorang penumpang pria turun lalu membayar dengan uang 20 ribu rupiah. Ketika supir hendak memberi kembalian (ongkos angkot hanya 4 ribu). Pria ini bilang bahwa uang itu untuk ongkos dirinya serta 4 orang penumpang gratisan tadi. 

“Terus jadi orang baik ya, Dik ” kata pria tersebut kepada sopir angkot muda itu... 

Sore itu saya benar-benar dibuat kagum dengan kebaikan-kebaikan kecil yang saya lihat. Seorang Ibu miskin yang jujur, seorang Supir yang baik hati dan seorang penumpang yang budiman. Mereka saling mendukung untuk kebaikan. Andai separuh saja Bangsa kita seperti ini, maka dunia akan takluk oleh kebaikan kita. Teruslah berbuat baik, sekecil apapun ketulusan yang kita perbuat tentunya sangat berarti bagi orang lain !!! Yakinlah janji Alloh SWT pasti adanya ...

Sumber: Catatan hidup sahabat di Facebook

Kamis, 03 Juli 2014

WISATA CACABAN TEGAL TEMPAT NGABUBURIT

Wisata kala Ramadhan pastinya akan seru, dimanapun tempat wisata saat puasa tentunya melahirkan suatu hal yang berbeda. Banyak hal baru yang bisa di dapat. Berwisata ke Tegal saat bulan Ramadhan seperti sekarang, cobalah mampir ke Waduk Cacaban. Tempat ini cocok untuk menunggu waktu menjelang buka puasa bersama keluarga atau teman.

Waduk Cacaban adalah sebuah bendungan yang diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1952. Lokasi Waduk ini berada di Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Waduk ini sebenarnya berfungsi mengairi sawah-sawah di sekitarnya. Namun karena memiliki keindahan alam yang memukau di sekitarnya, akhirnya waduk ini juga difungsikan sebagai obyek wisata.


Luas areal waduk adalah 928,7. Letaknya tidak jauh dari Slawi. Kurang lebih 9 km ke arah timur tepatnya di Desa Karanganyar, Kecamatan Kedungbanteng, Tegal yang merupakan salah satu obyek wisata di daerah tersebut.


Pemandangan di waduk ini masih sangat alami karena letak Waduk Cacaban jauh dari perkotaan. Uniknya lagi, di tengah-tengah waduk juga terdapat pulau kecil yang bernama Pulau Gendu. Jika traveler ingin melihat langsung pulau tersebut, Anda harus menggunakan perahu-perahu yang tersedia di pinggir waduk dengan biaya Rp 5.000 per orang.


Tak hanya itu, hutan di sekitar waduk juga seringkali dijadikan track motor cross. Anda juga boleh mengadu nyali jika ingin mencoba track-track di hutan tersebut. Di waduk ini kita juga bisa menemukan rumah makan terapung yang ada di kawasan obyek wisata ini. Rumah makan tersebut menjual makanan khas yaitu ikan bakar. Selain itu, juga terdapat warung makan di pinggir jalan yang akan memasuki tempat wisata waduk tersebut.