CHOOSE LANGUAGE:


English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Bismillah

Sabtu, 18 Juni 2011

TENTANG ES TEH



Di balik kenikmatannya, es teh ternyata menyimpan efek buruk bagi kesehatan ginjal.
Siapa tak suka minum es teh? Rasanya yang manis menyegarkan, berpadu dengan harga murah membuat es teh menjadi minuman favorit di segala suasana, termasuk saat berbuka puasa.

Popularitas es teh terbukti dengan kehadirannya di hampir semua tempat makan, mulai dari kelas warung hingga restoran mahal. Mungkin banyak yang setuju dengan jargon es teh kemasan, "Apapun makanannya, minumnya tetap es teh."

Tapi tahukah Anda, di balik kenikmatannya, es teh menyimpan potensi merugikan bagi kesehatan. Penelitian Loyola University Chicago Stritch School of Medicine mengungkap bahwa konsumsi es teh berlebih meningkatkan risiko menderita batu ginjal.

Seperti dikutip dari laman Times of India, es teh mengandung konsentrasi tinggi oksalat, salah satu bahan kimia kunci yang memicu pembentukan batu ginjal. "Bagi mereka yang memiliki kecenderungan sakit batu ginjal, es teh jelas menjadi minuman terburuk," kata Dr John Milner, asisten profesor Departemen Urologi, yang tergabung dalam penelitian.

Milner mengatakan, teh panas sebenarnya juga menyimpan efek buruk yang sama. Hanya, takaran penyajian teh panas biasanya lebih kecil. Logikanya, orang meminum teh panas tak akan sebanyak minum es teh. Jarang orang yang mengonsumsi teh panas saat haus. Berbeda dengan es teh, di mana banyak orang sanggup meminumnya lebih dari segelas saat haus dan udara panas.

Pria, wanita posmenopause dengan tingkat estrogen rendah, dan wanita yang pernah menjalani operasi pengangkatan indung telur paling rentan terpapar dampak buruk es teh. Oleh karenanya, Milner menyarankan, mengganti konsumsi minuman itu dengan air putih, atau mencampurnya dengan lemon. "Lemon kaya kandungan citrates, yang dapat menghambat pertumbuhan batu ginjal," kata Milner.

Batu ginjal adalah kristal kecil yang terbentuk dari mineral dan garam yang biasanya ditemukan dalam air seni, ginjal atau saluran kemih. Mineral tak terpakai itu umumnya bisa keluar dari tubuh bersama urin, tapi dalam kondisi tertentu bisa mengendap dan membatu di dalam saluran kemih.

Peneliti juga mengungkap sejumlah makanan lain yang berpotensi menyimpan efek buruk. Mereka menyebut antara lain: bayam, cokelat, kacang-kacangan, garam, dan daging.

Sebaiknya, konsumsi es teh dan makanan-makanan itu secara moderat demi kesehatan ginjal. Padukan pula dengan makanan tinggi kalsium yang dapat mereduksi oksalat. Dan, tentu saja perbanyak minum air putih.

Senin, 13 Juni 2011

LIHATLAH LEBIH DALAM, JANGAN HANYA MELIHAT DENGAN MATA SAJA

Sangat sering kita sebagai manusia hanya melihat sesuatu dengan mata saja. Kita lebih sering "males" untuk mengetahui apa sebenarnya yang kita lihat, padahal apa yang kita lihat atau dengar tidaklah selalu kelihatan sebagaimana adanya. Padahal kita sebagai manusia diberikan kelebihan akal dan pikiran oleh sang Pencipta dibandingkan mahluk lain di bumi ini.

Cerita dibawah ini (walaupun hanya sekedar cerita fiktif) adalah sebuah contoh bahwa apa yang terjadi tidak selamanya sesuai dengan apa yang terlihat.

Dikisahkan, dua orang yang sangat sakti berkunjung ke rumah sebuah keluarga kaya raya. Keluarga itu sangat kasar dan tidak mengijinkan kedua orang sakti itu bermalam di ruang tamu yang ada di rumahnya. Kedua orang tersebut ditempatkan di sebuah kamar berukuran kecil yang ada di basement.

Ketika mereka hendak tidur, orang sakti yang lebih tua melihat bahwa dinding basement itu retak. Seketika orang sakti itu memperbaikinya sehingga retak pada dinding basement itu lenyap dengan seketika. Ketika orang sakti yang lebih muda bertanya mengapa ia melakukan hal itu, orang sakti yang lebih tua menjawab: "Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya".

Malam berikutnya, keduanya beristirahat di rumah seorang petani dan istrinya yang miskin tetapi sangat ramah. Setelah membagi sedikit makanan yang ia miliki, petani itu mempersilahkan kedua orang sakti itu untuk tidurdi atas tempat tidurnya.

Ketika matahari terbit keesokan harinya, orang sakti yang lebih muda menemukan bahwa petani dan istrinya sedang menangis sedih karena sapi mereka yang merupakan sumber pendapatan satu-satunya bagi mereka telah mati. Dan hal ini membuat orang sakti muda tersebut merasa geram.
Ia bertanya kepada yang lebih tua: "Mengapa kau membiarkan hal ini terjadi? Keluarga yang pertama memiliki segalanya, tapi engkau menolong menutup dindingnya yang retak.
Keluarga ini hanya memiliki sedikit tetapi walaupun demikian mereka bersedia membaginya dengan kita. Mengapa engkau membiarkan sapinya mati?"

Yang lebih tua menjawab:
"Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya".
"Ketika kita bermalam di basement, aku melihat ada emas tersimpan di lubang dalam dinding itu. Karena pemilik rumah sangat tamak dan tidak bersedia membagi hartanya, aku menutup dinding itu agar ia tidak menemukan emas itu."
"Tadi malam ketika kita tidur di ranjang petani ini, ada suatu mahluk datang untuk mengambil nyawa istrinya. Aku memintanya agar istri petani itu tidak diambilnya, akhirnya sapi itulah penggantinya. Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya."

Kadang-kadang itulah yang kita rasakan ketika kita berpikir bahwa sesuatu tidak seharusnya terjadi. Jika kita punya iman, kita hanya perlu percaya sepenuhnya bahwa semua hal yang terjadi adalah demi kebaikan kita. Kita mungkin tidak menyadari hal itu sampai saatnya tiba.

APAPUN YANG ALLOH BERIKAN KEPADA KITA ADALAH HAL YANG TERBAIK. KITA SENDIRILAH YANG MENGANGGAPNYA TIDAK BAIK.