CHOOSE LANGUAGE:


English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Bismillah

Minggu, 14 Juni 2015

UNDERGROUND, INI CARA KAMI MEMPERKENALKAN INDONESIA

Posting kali ini admin cuma ingin mengulas band-band yang dipandang sebelah mata oleh masyarakat umum dan pemerintah Indonesia. Padahal kehadiran mereka tanpa kita sadari sudah ikut memperkenalkan Indonesia ke dunia luar, hebatnya lagi, mereka melakukan itu tanpa ada bantuan pemerintah ataupun sponsor. "Do it your self" yang mereka maknai LAKUKAN SENDIRI APA YANG KAMU BISA.

Ini bisa dimaklumi karena lagu-lagu mereka emang gak enak di denger. Lagu-lagu mereka juga kritis, mengupas semua masalah sosial, juga kritis terhadap pemerintah. Sifat kritis inilah yang kadang dipakai untuk menyerang mereka khususnya pada masa orba. Masih inget albumnya ROTOR yang pertama tahun 1992??? Disitu ada lagu PLUIT PHOBIA, yang mengkritik kepolisian Indonesia liriknya berbahasa Indonesia dengan kritik yang sangat tajam.

Yups ... ... ... Mereka adalah band-band metal Indie label atau yang sering disebut Underground. Walaupun jalur yang digunakan adalah produk budaya luar, namun dengan kreatif mereka mampu menyelipkan budaya Indonesia termasuk bahasa dan instrumen asli Indonesia, bahkan ada yang menyelipkan dakwah Islam. Mereka juga membuktikan jika pemuda pemudi Indonesia kritis, punya idealisme, dan cerdas.

Ok deh, dibawah ini ada 3 band yang patut dicatat sebagai 3 band teratas versi admin semut35.blogspot.com.
1. ROTOR
Ini dia band Thrash Metal pertama yang mendobrak tatanan musik di Indonesia ^_^. Gatholoco (lagu berbahasa Jawa), salah satu lagu yang admin suka selain Behind The 8th Ball dan Pluit Phobia dari album ROTOR pertama tahun 1992 "Behind The 8th Ball", maklum saat itu admin lagi ngefans sama Sepultura.. Saat itu ROTOR terdiri dari Irvan Sembiring (vocal/gitar), Judha (bass) dan Bakar (drum). Mulai April 1993 ROTOR mulai melonjak namanya setelah menjadi band pembuka Metallica di stadion Lebak Bulus Jakarta. Sejak itulah ROTOR menjadi legenda musik metal Indonesia.

ROTOR hijrah ke amerika untuk mengadu nasib disana. Tapi, di Indonesia ROTOR boleh legenda dan menjadi band dengan musik paling keras di jaman itu, disana ROTOR kalah jauh. Bahkan Irvan sendiri mengatakan jika ROTOR hanya peringkat sekian ribu dari ribuan band seluruh dunia yang mengadu nasib di amerika. Akhirnya ROTOR kembali ke Indonesia pada tahun 1995.

Di tahun 1995 inilah ROTOR mengeluarkan album kedua "Eleven Keys", lanjut tahun 1996 dengan album "New Blood". Tahun 1997, album "Menang" dan Irvan mendirikan ROTORCORP yang akhirnya merilis kompilasi band-band Underground "Metalik Klinik". Tahun 1999 ROTOR menghilang, justru kabar yang tersiar adalah tentang Irvan Sembiring dan anak-anak ROTORCORP yang beberapa kali selamat dari upaya pembantaian saat peristiwa dukun santet di Jawa Timur. Setelah hilang selama hampir 15 tahun, ROTOR kembali hadir tahun 2012 dengan formasi Irvan Sembiring, Bakar Bufthaim, Ucok Tampubolon, Ungki Blvz, dan Tony Monot dengan album "Invidels-Divine Support-The Flame".

Video ROTOR April 1993 di Lebak Bulus ketika membawakan lagu Behind The 8th Ball


2. TENGKORAK
Formasi awal Ombat Nasution (Growl), Yoyok (Guitar 1), Adam Mustopa (Guitar 2), Danang (Bass), dan Deni Julianto (Drums), terbentuk tahun 1993. 12 September 1995, Tengkorak merekam 8 lagunya di Studio Triple M Jakarta dan di rilis 15 September 1995 dengan judul "It's a Proud to Vomit Him".

Jepang yang pertama melirik Tengkorak dengan merekam lagu-lagunya dalam bentuk piringan merah 7 inchi (Red Vinyl 7 EP) disana Tengkorak memberi title albumnya Dying Poor. Mereka bersanding dengan grup band asal Republik Ceko, Cerebral Turbulency. Dua bulan kemudian Tengkorak  mengikuti album kompilasi dari negara Portugal Yang diberi judul Til your ears bleed Vol.1- Asiatic Attack, Hibernia Records Portugal, Tengkorak menyuguhkan lagu mereka yang berjudul Primitive Jokes.

Pada tahun 1997 Tengkorak mendapat tawaran dari produser RotorcorpMusica Studio untuk bergabung di  dalam album Metalik Klinik 1. Tahun 1998 ikut kompilasi yang dibuat oleh THT prod yang bertajuk LAST MINUTES OF SAFETY dan Metalik klinik 2. Sampai saat ini personil Tengkorak Terdiri dari Ombat Nasution (Growls), Yoyok (guitar 1), Heilla (Guitar 2), Danang Budhiarto, SH. (Bass), Donni (Drums). Pada tahun 1999 tepatnya bulan Maret-April, Tengkorak kembali masuk dapur rekaman di Magenta Studio Jakarta untuk menggarap full album pertama yang diberi titel KONSENTRASI MASSA.
Pada tahun 2000 album Konsentrasi Massa kembali diris oleh Blood Bath Records Jepang dalam bentuk CD. Pada tahun 2002 TENGKORAK dibawah label KROSOVER, HEMASWARA dan label sendiri SEBELAS APRIL RECORDS kembali membuat album terbaru DARURAT SIPIL. Tahun 2005 "Civil Emergency" dan tahun 2007 "Agenda Suram".

Nama Tengkorak sendiri sangat dikenal sebagai band Grindcore Indonesia yang cukup disegani di negara luar, hingga tergabung di GLOBAL METAL sebuah gerakan musisi internasional untuk menentang fremasonry zionis dajjal bersama band-band metal dunia (termasuk Purgatory dari Tangerang) lewat lagunya JIHAD SOLDIER. Dan disinilah cikal bakal berdirinya komunitas Underground SALAM SATU JARI yang akhirnya menjadi ONE FINGER MOVEMENT

Video TENGKORAK "JIHAD SOLDIER" saat acara Disgusting Agenda Monster Of Rock, Bogor 2008

3. BURGERKILL 
Burgerkill berdiri pada bulan Mei 1995 di Bandung, Burgerkill sering mendapat job manggung di Jakarta melalui koneksi Hardcore friends Eben, dari situlah antusiasme masyarakat underground terhadap Burgerkill dimulai dan fenomena musik keras tanpa sadar telah lahir di Indonesia.

Disekitar awal tahun 1999, mereka mendapat tawaran dari perusahaan rekaman independent Malaysia, Anak Liar Records yang berakhir dengan deal merilis album Three Ways Split bersama dengan band Infireal (Malaysia) dan Watch It Fall (Perancis). Hubungan dengan network underground di Malaysia dan Singapura berlanjut terus hingga sekarang. Burgerkill menjadi langganan cover zine independent di negara-negara tersebut dan berimbas dengan terus bertambahnya fans mereka dari negeri Jiran. Di tahun 2000, akhirnya Burgerkill berhasil merilis album perdana mereka dengan title 'Dua Sisi' dan 5000 kaset yang di cetak oleh label indie asal Bandung, Riotic Records ludes habis dilahap penggemar fanatik yang sudah tidak sabar menunggu sejak lama. Di tahun yang sama, band ini juga merilis single 'Everlasting Hope Never Ending Pain' lewat kompilasi 'Ticket To Ride', sebuah album yang benefitnya disumbangkan untuk pembangunan sebuah skatepark di kota Bandung

Oke deh ... segitu aja dulu... Sebenernya masih banyak band-band Underground Indonesia yang diakui dunia Internasional yang tidak bisa ditulis semuanya disini, semisal Jasad (Bandung) atau De-Vo (Yogyakarta). Mohon maaf  klo contoh bandnya dari band lama semua, coz admin emang udah manula hihihihii.... Selain rekaman album, mereka juga sering mendapat panggilan manggung di luar negeri. Tapi karena gak ada dukungan sponsor dari swasta atau pemerintah, biasanya mereka menolak lantaran masalah segala macam aturan dan keuangan tentunya.

So ... Bangkitlah pemuda pemudi Indonesia ... ... ...
JANGAN CUMA NATO AJA ...
TUNJUKKAN KREATIFITASMU !!!

Special to: Adrin Nugraha eks Godzilla, Alam n Ujang dan juga semua yang pernah di Edelweiss Prod's, Ombat + Tengkorak n semua yang pernah di era Primitive Jokes, KJI, ESP, semua yang pernah support Militant Distro/ NL/ Fanzine, Bendot yang suka DeVo, Dova "The Killing Guitar's", Doni + Bayu n Tegal Alur UG, Q-bex, Soulsick, semua yang di One Finger, Mogers dan Undergrund Tauhid dll ...
(Mengenang masa muda ^_^)