Seperti kita ketahui, pemilu kada DKI Jakarta akan dilaksanakan pada hari Rabu, 11 Juli 2012 dan akan di ikuti oleh 6 pasangan kandidat cagub dan cawagub. Dari ke 6 pasang calon tersebut tentunya masing-masing memiliki keyakinan akan memenangkan pemilu kada kali ini.
Namun sepertinya pemenang pemilu kada DKI Jakarta 2012 akan dimenangkan oleh pasangan no 7 yang tentunya bukan kandidat cagub cawagub. Mereka ialah Dali Mardali dan Kunto Saktiaji. Mereka memasang 6 buah banner berukuran 4 x 4 meter dan spanduk berukuran 1 x 3 yang dipasang antara lain di jalan Kapuas Raya, Rt 06/01, Semper Barat , Cilincing, Jakarta Utara. Dali membuat 6 spanduk, terdiri dari 4 spanduk 'Golput' dan 2 spanduk 'Cagub Nomor 7', total Rp 1 juta. "Saya habis Rp 1 juta, buat bikin spanduk-spanduk ini. Total 6 spanduk saya bikin," ujar Dali.
Diketahui, terdapat sebuah spanduk berukuran 4 x 4 meter yang bertuliskan pasangan cagub Dali Mahdali dan Kunto Saktiaji bernomor urut 7. Di spanduk tersebut terdapat tulisan besar 'Jangan Pilih Gua, Gua Pasti Korupsi', dibawahnya bertuliskan 'Masalah Banjir dan Macet, Loe Pikir Gua Pawang Ujan dan Tukang Parkir, Bodo Amat Lah....!!'
Di sisi lain ada tulisan "Mengetuk Pintu, Nge-rogoh Saku", "Pilih Aja Nyang Laen" dan tulisan "Rakyat Miskin, Pasti Makin Sengsara".
Tidak hanya spanduk pasangan nomor urut 7 Dali-Kunto yang berukuran 4 x 4 meter saja yang dipasang. Ada juga sebuah spanduk berukuran 1 kali 3 meter berwarna dominan putih. Di lokasi tersebut, spanduk putih yang bertuliskan 'Hening-Sunyi-Senyap, Tanpa Suara Golput, Golongan Orang Lama Pemilik Suara Tetap'. Dali menjelaskan spanduk tersebut bukanlah ajakan golput, melainkan kritikan untuk para calon pemimpin Jakarta yang mencari suara rakyat saat pemilihan tapi melupakannya usai pemilihan.
Terlepas dari Dali - Kunto yang mengekspresikan isi hatinya, mungkinkah pemenang pemilu kada DKI Jakarta tahun 2012 ini adalah calon no urut 7 alias GOLPUT ???? Kemungkinan itu sangat besar terjadi karena beberapa hal yang entah dilakukan dengan sengaja atau tidak. Salah satunya adalah carut marutnya permasalahan DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang dipenuhi pemilih siluman. Juga tidak ada netralitas dari aparat Pemda DKI Jakarta dari tingkat terendah sampai atas. Kita lihat saja hari Rabu, 11 Juli 2012 nanti....
Namun sepertinya pemenang pemilu kada DKI Jakarta 2012 akan dimenangkan oleh pasangan no 7 yang tentunya bukan kandidat cagub cawagub. Mereka ialah Dali Mardali dan Kunto Saktiaji. Mereka memasang 6 buah banner berukuran 4 x 4 meter dan spanduk berukuran 1 x 3 yang dipasang antara lain di jalan Kapuas Raya, Rt 06/01, Semper Barat , Cilincing, Jakarta Utara. Dali membuat 6 spanduk, terdiri dari 4 spanduk 'Golput' dan 2 spanduk 'Cagub Nomor 7', total Rp 1 juta. "Saya habis Rp 1 juta, buat bikin spanduk-spanduk ini. Total 6 spanduk saya bikin," ujar Dali.
Diketahui, terdapat sebuah spanduk berukuran 4 x 4 meter yang bertuliskan pasangan cagub Dali Mahdali dan Kunto Saktiaji bernomor urut 7. Di spanduk tersebut terdapat tulisan besar 'Jangan Pilih Gua, Gua Pasti Korupsi', dibawahnya bertuliskan 'Masalah Banjir dan Macet, Loe Pikir Gua Pawang Ujan dan Tukang Parkir, Bodo Amat Lah....!!'
Di sisi lain ada tulisan "Mengetuk Pintu, Nge-rogoh Saku", "Pilih Aja Nyang Laen" dan tulisan "Rakyat Miskin, Pasti Makin Sengsara".
Tidak hanya spanduk pasangan nomor urut 7 Dali-Kunto yang berukuran 4 x 4 meter saja yang dipasang. Ada juga sebuah spanduk berukuran 1 kali 3 meter berwarna dominan putih. Di lokasi tersebut, spanduk putih yang bertuliskan 'Hening-Sunyi-Senyap, Tanpa Suara Golput, Golongan Orang Lama Pemilik Suara Tetap'. Dali menjelaskan spanduk tersebut bukanlah ajakan golput, melainkan kritikan untuk para calon pemimpin Jakarta yang mencari suara rakyat saat pemilihan tapi melupakannya usai pemilihan.
Terlepas dari Dali - Kunto yang mengekspresikan isi hatinya, mungkinkah pemenang pemilu kada DKI Jakarta tahun 2012 ini adalah calon no urut 7 alias GOLPUT ???? Kemungkinan itu sangat besar terjadi karena beberapa hal yang entah dilakukan dengan sengaja atau tidak. Salah satunya adalah carut marutnya permasalahan DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang dipenuhi pemilih siluman. Juga tidak ada netralitas dari aparat Pemda DKI Jakarta dari tingkat terendah sampai atas. Kita lihat saja hari Rabu, 11 Juli 2012 nanti....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar