Sangat sering kita sebagai manusia hanya melihat sesuatu dengan mata saja. Kita lebih sering "males" untuk mengetahui apa sebenarnya yang kita lihat, padahal apa yang kita lihat atau dengar tidaklah selalu kelihatan sebagaimana adanya. Padahal kita sebagai manusia diberikan kelebihan akal dan pikiran oleh sang Pencipta dibandingkan mahluk lain di bumi ini.
Cerita dibawah ini (walaupun hanya sekedar cerita fiktif) adalah sebuah contoh bahwa apa yang terjadi tidak selamanya sesuai dengan apa yang terlihat.
Dikisahkan, dua orang yang sangat sakti berkunjung ke rumah sebuah keluarga kaya raya. Keluarga itu sangat kasar dan tidak mengijinkan kedua orang sakti itu bermalam di ruang tamu yang ada di rumahnya. Kedua orang tersebut ditempatkan di sebuah kamar berukuran kecil yang ada di basement.
Ketika mereka hendak tidur, orang sakti yang lebih tua melihat bahwa dinding basement itu retak. Seketika orang sakti itu memperbaikinya sehingga retak pada dinding basement itu lenyap dengan seketika. Ketika orang sakti yang lebih muda bertanya mengapa ia melakukan hal itu, orang sakti yang lebih tua menjawab: "Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya".
Malam berikutnya, keduanya beristirahat di rumah seorang petani dan istrinya yang miskin tetapi sangat ramah. Setelah membagi sedikit makanan yang ia miliki, petani itu mempersilahkan kedua orang sakti itu untuk tidurdi atas tempat tidurnya.
Ketika matahari terbit keesokan harinya, orang sakti yang lebih muda menemukan bahwa petani dan istrinya sedang menangis sedih karena sapi mereka yang merupakan sumber pendapatan satu-satunya bagi mereka telah mati. Dan hal ini membuat orang sakti muda tersebut merasa geram.
Ia bertanya kepada yang lebih tua: "Mengapa kau membiarkan hal ini terjadi? Keluarga yang pertama memiliki segalanya, tapi engkau menolong menutup dindingnya yang retak.
Keluarga ini hanya memiliki sedikit tetapi walaupun demikian mereka bersedia membaginya dengan kita. Mengapa engkau membiarkan sapinya mati?"
Yang lebih tua menjawab:
"Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya".
"Ketika kita bermalam di basement, aku melihat ada emas tersimpan di lubang dalam dinding itu. Karena pemilik rumah sangat tamak dan tidak bersedia membagi hartanya, aku menutup dinding itu agar ia tidak menemukan emas itu."
"Tadi malam ketika kita tidur di ranjang petani ini, ada suatu mahluk datang untuk mengambil nyawa istrinya. Aku memintanya agar istri petani itu tidak diambilnya, akhirnya sapi itulah penggantinya. Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya."
Kadang-kadang itulah yang kita rasakan ketika kita berpikir bahwa sesuatu tidak seharusnya terjadi. Jika kita punya iman, kita hanya perlu percaya sepenuhnya bahwa semua hal yang terjadi adalah demi kebaikan kita. Kita mungkin tidak menyadari hal itu sampai saatnya tiba.
Cerita dibawah ini (walaupun hanya sekedar cerita fiktif) adalah sebuah contoh bahwa apa yang terjadi tidak selamanya sesuai dengan apa yang terlihat.
Dikisahkan, dua orang yang sangat sakti berkunjung ke rumah sebuah keluarga kaya raya. Keluarga itu sangat kasar dan tidak mengijinkan kedua orang sakti itu bermalam di ruang tamu yang ada di rumahnya. Kedua orang tersebut ditempatkan di sebuah kamar berukuran kecil yang ada di basement.
Ketika mereka hendak tidur, orang sakti yang lebih tua melihat bahwa dinding basement itu retak. Seketika orang sakti itu memperbaikinya sehingga retak pada dinding basement itu lenyap dengan seketika. Ketika orang sakti yang lebih muda bertanya mengapa ia melakukan hal itu, orang sakti yang lebih tua menjawab: "Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya".
Malam berikutnya, keduanya beristirahat di rumah seorang petani dan istrinya yang miskin tetapi sangat ramah. Setelah membagi sedikit makanan yang ia miliki, petani itu mempersilahkan kedua orang sakti itu untuk tidurdi atas tempat tidurnya.
Ketika matahari terbit keesokan harinya, orang sakti yang lebih muda menemukan bahwa petani dan istrinya sedang menangis sedih karena sapi mereka yang merupakan sumber pendapatan satu-satunya bagi mereka telah mati. Dan hal ini membuat orang sakti muda tersebut merasa geram.
Ia bertanya kepada yang lebih tua: "Mengapa kau membiarkan hal ini terjadi? Keluarga yang pertama memiliki segalanya, tapi engkau menolong menutup dindingnya yang retak.
Keluarga ini hanya memiliki sedikit tetapi walaupun demikian mereka bersedia membaginya dengan kita. Mengapa engkau membiarkan sapinya mati?"
Yang lebih tua menjawab:
"Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya".
"Ketika kita bermalam di basement, aku melihat ada emas tersimpan di lubang dalam dinding itu. Karena pemilik rumah sangat tamak dan tidak bersedia membagi hartanya, aku menutup dinding itu agar ia tidak menemukan emas itu."
"Tadi malam ketika kita tidur di ranjang petani ini, ada suatu mahluk datang untuk mengambil nyawa istrinya. Aku memintanya agar istri petani itu tidak diambilnya, akhirnya sapi itulah penggantinya. Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya."
Kadang-kadang itulah yang kita rasakan ketika kita berpikir bahwa sesuatu tidak seharusnya terjadi. Jika kita punya iman, kita hanya perlu percaya sepenuhnya bahwa semua hal yang terjadi adalah demi kebaikan kita. Kita mungkin tidak menyadari hal itu sampai saatnya tiba.
APAPUN YANG ALLOH BERIKAN KEPADA KITA ADALAH HAL YANG TERBAIK. KITA SENDIRILAH YANG MENGANGGAPNYA TIDAK BAIK.
ceritanya dapat dijadikan pelajaran, kita hidup di dunia ini yang penting terus berusaha, ttp semangat dan jangan mengeluh dgn apa pun yg terjadi,
BalasHapuskalo di suatu sinetron di tv, "ada rahasia, di balik rahasia"
hehehehe... maaf lemot bin telmi... soalnya jarang liat tv..
BalasHapusya gitulah... ada rahasia, di balik rahasia