Inilah 11 Pondok Pesantren yang cukup terkenal di Indonesia versi admin http://semut35.blogspot.com. Ke 11 pondok pesantren ini admin masukan ke dalam daftar karena memang sering disebut atau dibicarakan masyarakat Muslim di Indonesia. Di samping itu 11 pondok pesantren ini sering juga dijadikan rujukan oleh masyarakat untuk mengambil sebuah keputusan.
Berikut 11 pondok pesantren tersebut:
1. Pondok Pesantren Langitan
Pondok Pesantren
Langitan adalah salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia.
Berdirinya lembaga ini jauh sebelum Indonesia merdeka yaitu tepatnya
pada tahun 1852, di Dusun Mandungan, Desa Widang, Kecamatan Widang,
Tuban, Jawa Timur. Komplek Pondok Pesantren Langitan terletak di samping
bengawan Solo dan berada di atas areal tanah seluas kurang lebih 7
hektar.
2. Pondok Pesantren Tebuireng
Pondok Pesantren
Tebuireng adalah salah satu pesantren terbesar di Kabupaten Jombang,
Jawa Timur. Pesantren ini didirikan oleh KH. Hasyim Asy’arie pada tahun
1899. Selain materi pelajaran mengenai pengetahuan agama Islam, ilmu
syari’at, dan bahasa Arab, pelajaran umum juga dimasukkan ke dalam
struktur kurikulum pengajarannya. Pesantren Tebuireng telah banyak
memberikan konstribusi dan sumbangan kepada masyarakat luas baik,
terutama dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia.
3. Pondok Pesantren GONTOR
Pondok Gontor
didirikan pada 10 April 1926 di Ponorogo, Jawa Timur oleh tiga
bersaudara putra Kiai Santoso Anom Besari. Tiga bersaudara ini adalah KH
Ahmad Sahal, KH Zainudin Fananie, dan KH Imam Imam Zarkasy dan yang
kemudian dikenal dengan istilah Trimurti.Pada awalnya
Pondok Gontor hanya memiliki Tarbiyatul Atfhfal (setingkat taman
kanak-kanak) lalu meningkat dengan didirikannya Kulliyatul Mu’alimin
Al-Islamiah (KMI) yang setara dengan lulusan sekolah menengah. Pada
tahun 1963 Pondok Gontor mendirikan Institut Studi Islam Darussalam
(ISID).
4. Pondok Pesantren Al Mu’min
Pondok Pesantren
Al Mu’min adalah sebuah pesantren di Ngruki, Solo yang didirikan oleh
“enam serangkai”: Abdullah Sungkar, Abu Bakar Ba’asyir, Yoyok Rosywadi,
Abdullah Baradja, Abdul Qohar H. Daeng Matase, dan Hasan Basri.
Pondok ini berdiri sejak tahun 1974 di lokasinya hingga sekarang, di selatan terminal angkutan dalam kota Surakarta, Terminal Tipes, namun berada di wilayah administrasi Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo. Setahun sebelumnya ia merupakan sebuah kelompok pengajian kekeluargaan (usrah). Unit dakwah awalnya adalah sebuah siaran radio non-komersial.
Pondok ini berdiri sejak tahun 1974 di lokasinya hingga sekarang, di selatan terminal angkutan dalam kota Surakarta, Terminal Tipes, namun berada di wilayah administrasi Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo. Setahun sebelumnya ia merupakan sebuah kelompok pengajian kekeluargaan (usrah). Unit dakwah awalnya adalah sebuah siaran radio non-komersial.
5. Pondok Pesantren Daar El-Qolam
Pondok Pesantren
Daar el-Qolam (معهد دار القلم للتربية الإسلامية) adalah sebuah pondok
pesantren berlokasi di Desa Pasir Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten
Tangerang, Propinsi Banten yang didirikan pada tanggal 20 Januari 1968.
Pesantren ini adalah gagasan Haji Qasad Mansyur yang direalisasikan oleh
Drs. K.H. Ahmad Rifai Arief (1942-1997). Setelah K.H. Ahmad Rifa’i
Arief meninggal dunia pada tanggal 15 Juni 1997, pondok ini dilanjutkan
oleh K.H. Drs. Ahmad Syahiduddin, K.H. Adrian Mafatihullah Karim dan Hj.
Enah Huwaenah. Hingga Maret 2009, Pondok Pesantren Daar el-Qolam
merupakan pondok pesantren terbesar sedaerah Banten, dengan jumlah
santri 4298 jiwa.
6. Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin
pada 24 Nopember
1925 didirikan pondok pesantren di Desa Kesugihan, Kecamatan Kesugihan,
Kabupaten Cilacap, yang kemudian dikenal dengan nama pondok pesantren
Kesugihan. Kepemimpinan ponpes ini kemudian dilanjutkan oleh KH Ahmad
Mustholih dan KH Chasbulloh Badawi, putra pendiri.
7. Ponpes Asy Syafi’iah Nahdatul Wathon
Maulana al-Syaikh Tuan Guru Kyai Hajji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
Muhammad Zainuddin
Abdul Madjid belajar di Tanah Suci Mekah selama 13 tahun kemudian
kembali ke Indonesia atas perintah dari guru beliau yang paling di
kagumi, yakni Syaikh Hasan Muhammad al-Masysyath, pada tahun 1934.
Setiba di Pulau Lombok beliau mendirikan Sekembali dari Tanah Suci Mekah
ke Indonesia mula-mula beliau mendirikan pesantren al-Mujahidin pada
tahun 1934 M. kemudian pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1356 H/22 Agustus
1937 M. beliau mendirikan Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah
(NWDI). Madrasah ini khusus untuk mendidik kaum pria. Kemudian pada
tanggal 15 Rabiul Akhir 1362 H/21 April 1943 M. beliau mendirikan
madrasah Nahdlatul Banat Diniah Islamiyah (NBDI) khusus untuk kaum
wanita. Kedua madrasah ini merupakan madrasah pertama di Pulau Lombok
yang terus berkembang dan merupakan cikal bakal dari semua madrasah yang
bernaung di bawah organisasi Nahdlatul Wathan. Dan secara khusus nama
madrasah tersebut diabadikan menjadi nama pondok pesantren ‘Dar
al-Nahdlatain Nahdlatul Wathan’. Istilah ‘Nahdlatain’ diambil dari kedua
madrasah tersebut. Beliau aktif berdakwah keliling desa di Pulau Lombok
dan mengajar.
8. Pondok Pesantren Al Khairaat (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
guru besar Alalamah Sayid Idrus bin Salim Aljufri pendiri sebuah yayasan lembaga
pendidikan Islam Al Khahirat, beliau di lahirkan di Taris, Hadramaut
pada14 Sya’ban 1309 H bertepatan dengan 15 maret 1881 M, ulama Hadramaut
yang berhijrah ke Indonesia dan menetap di palu (Sulawesi Tengah).
yayasan Al Khairaat, yang kini telah memiliki cabang lebih dari 1800
madrasah dan sekolah, terdiri dari TK, SD, SMP, SMA, SMK, MI, MTS, MA,
hingga Universitas.
9. Pondok pesantren Putri Al Kenaniyah (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Pondok pesantren
ini diresmikan pada tanggal 4 Sya’ban 1414 H/ 16 Januari 1944 M, oleh
para Alim Ulama, diantaranya adalah mantan presiden RI ke 4 Bapak KH.
Abdurrahman Wahid, KH. Syamsuri Badawi dan KH. Zayadi Muhajir serta
beberapa tokoh masyarakat disekitar Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur.
10. Pondok Pesantren DARUNNAJAH (non madzab)
Pada tahun 1942
K.H. Abdul Manaf Mukhayyar mempunyai sekolah Madrasah Al-Islamiyah di
Petunduhan Palmerah. Tahun 1959 tanah dan madrasah tersebut digusur
untuk perluasan komplek Perkampungan Olah Raga Sea Games, yang sekarang
dikenal dengan komplek Olah Raga Senayan. Untuk melanjutkan
cita-citanya, maka diusahakanlah tanah di Ulujami.
Tahun 1960,
didirikan Yayasan Kesejahteraan Masyarakat Islam (YKMI), dengan tujuan
agar di atas tanah tersebut didirikan pesantren. Periode inilah yang
disebut dengan periode cikal bakal, sebagai modal pertama berdirinya
Pondok Pesantren Darunnajah.
11. Pondok Pesantren La Tansa (non madzab)
Pondok Pesantren
La Tansa adalah sebuah pondok pesantren modern yang terletak di daerah
Parakansantri, Cipanas, Lebak, Banten. Pesantren ini didirikan oleh Drs.
K.H. Ahmad Rifa’i Arief (Almarhum) yang bertindak juga sebagai pemimpin
pesantren Daar el-Qolam (Pasir Gintung, Jayanti, Tangerang) saat itu.
Kini, setelah pendiri wafat, Pesantren La Tansa dipimpin oleh K.H.
Adrian Mafatihullah Karim, MA dan K.H. Sholeh, S.Ag, MM. Lembaga ini
bernaung di bawah Yayasan La Tansa Mashiro, yang juga didirikan oleh Drs
K.H. Ahmad Rifa’i Arief.